Natuna — Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal berkunjung ke Kantor Kedutaan Besar Jepang Untuk Indonesia di Jakarta dalam rangka lawatan dinas untuk mempromosikan beberapa kerjasama, terutama bagi pengembangan sektor pariwisata daerah, Rabu ( 7/8 ) lalu. Dalam pertemuan di ruang kerja Duta Besar Jepang, Abdul Hamid Rizal merasa senang dapat diterima dengan hangat oleh Duta besar dan beberapa pejabat yang turut hadir untuk menggelar pertemuan di Ruang Kerjanya.
Hamid Rizal ketika itu mengungkapkan bahwa Kabupaten Natuna memiliki potensi pariwisata yang potensial untuk dikembangkan, terlebih lagi saat ini sudah ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional dan akan diajukan untuk meningkatkan status menjadi Global Geopark Unesco pada tahun 2020 mendatang. Namun Hamid mengakui bahwa masih banyak kendala yang dihadapi, selain fasilitas dan prasarana pendukung, sumberdaya manusia penggerak sector pariwisata asal putra daerah juga masih sangat terbatas. Melalui pertemuan tersebut, Hamid juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang yang sudah mendukung promosi daerah, diantaranya melalui undangan menghadiri kegiatan Indonesia-Japan Business Forum (IJBF) yang digelar beberapa waktu lalu.
Namun Hamid ketika itu sangat berharap ada dukungan dari Pemerintah Jepang untuk mewujudkan SDM pariwisata yang unggul, diantaranya melalui pemberian beasiswa bagi putra daerah untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan maupun melalui pelatihan-pelatihan keterampilan. Sebagai sumbangsih daerah untuk kerjasama ini, Hamid mengakui akan memberikan dukungan penuh terhadap seluruh program kerja dari Pemerintah Jepang yang berencana untuk menarik investor bidang pariwisata maupun pertanian yang akan menanamkan modal di Kabupaten Natuna. Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Masafumi Ishii juga mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan informasi terkait kondisi Kabupaten Natuna dari beberapa stafnya yang sudah pernah berkunjung ke Kabupaten Natuna, dan besar keinginannya untuk berkunjung bagi melihat sendiri kondisi salah satu wilayah perbatasan NKRI tersebut. Menurut Masafumi, upaya peningkatan SDM bidang pariwisata maupun pertanian merupakan strategi tepat bagi menyiapkan kedua potensi tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan daerah masa depan. Oleh karenanya, ia juga mengajukan dua opsi program yang mungkin bisa diterapkan, diantaranya melalui program magang dimana nantinya putra daerah akan dikirim magang ke perusahaan di Jepang dan akan menerima pelatihan disana, namun hanya dapat direalisasikan dalam waktu singkat. Selanjutnya opsi kedua, jika putra daerah memiliki kemampuan bahasa jepang dan juga keterampilan tertentu, dapat juga direkomendasikan oleh pemerintah daerah untuk dipekerjakan di Jepang dalam jangka waktu lama. Namun untuk tahap awal, Masafumi berencana untuk merealisasikan mini program pendidikan pemandu pariwisata serta membangun jaringan untuk rencana pembangunan pesantren. Hal ini mengingat berdasarkan informasi yang didapat, bahwa di Natuna terdapat beberapa pesantren yang nantinya dapat diterapkan program pertukaran pelajar yang berasal dari beberapa pesantren yang ada. Pertukaran pelajar tersebut dimaksudkan agar dalam penerapannya, akan diberikan pembekalan dan informasi, sehingga pada gilirannya pelajar tersebut dapat ikut berkontribusi mendukung sector pariwisata daerah.
Hamid Rizal ketika itu mengungkapkan bahwa Kabupaten Natuna memiliki potensi pariwisata yang potensial untuk dikembangkan, terlebih lagi saat ini sudah ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional dan akan diajukan untuk meningkatkan status menjadi Global Geopark Unesco pada tahun 2020 mendatang. Namun Hamid mengakui bahwa masih banyak kendala yang dihadapi, selain fasilitas dan prasarana pendukung, sumberdaya manusia penggerak sector pariwisata asal putra daerah juga masih sangat terbatas. Melalui pertemuan tersebut, Hamid juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang yang sudah mendukung promosi daerah, diantaranya melalui undangan menghadiri kegiatan Indonesia-Japan Business Forum (IJBF) yang digelar beberapa waktu lalu.
Namun Hamid ketika itu sangat berharap ada dukungan dari Pemerintah Jepang untuk mewujudkan SDM pariwisata yang unggul, diantaranya melalui pemberian beasiswa bagi putra daerah untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan maupun melalui pelatihan-pelatihan keterampilan. Sebagai sumbangsih daerah untuk kerjasama ini, Hamid mengakui akan memberikan dukungan penuh terhadap seluruh program kerja dari Pemerintah Jepang yang berencana untuk menarik investor bidang pariwisata maupun pertanian yang akan menanamkan modal di Kabupaten Natuna. Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Masafumi Ishii juga mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan informasi terkait kondisi Kabupaten Natuna dari beberapa stafnya yang sudah pernah berkunjung ke Kabupaten Natuna, dan besar keinginannya untuk berkunjung bagi melihat sendiri kondisi salah satu wilayah perbatasan NKRI tersebut. Menurut Masafumi, upaya peningkatan SDM bidang pariwisata maupun pertanian merupakan strategi tepat bagi menyiapkan kedua potensi tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan daerah masa depan. Oleh karenanya, ia juga mengajukan dua opsi program yang mungkin bisa diterapkan, diantaranya melalui program magang dimana nantinya putra daerah akan dikirim magang ke perusahaan di Jepang dan akan menerima pelatihan disana, namun hanya dapat direalisasikan dalam waktu singkat. Selanjutnya opsi kedua, jika putra daerah memiliki kemampuan bahasa jepang dan juga keterampilan tertentu, dapat juga direkomendasikan oleh pemerintah daerah untuk dipekerjakan di Jepang dalam jangka waktu lama. Namun untuk tahap awal, Masafumi berencana untuk merealisasikan mini program pendidikan pemandu pariwisata serta membangun jaringan untuk rencana pembangunan pesantren. Hal ini mengingat berdasarkan informasi yang didapat, bahwa di Natuna terdapat beberapa pesantren yang nantinya dapat diterapkan program pertukaran pelajar yang berasal dari beberapa pesantren yang ada. Pertukaran pelajar tersebut dimaksudkan agar dalam penerapannya, akan diberikan pembekalan dan informasi, sehingga pada gilirannya pelajar tersebut dapat ikut berkontribusi mendukung sector pariwisata daerah.