Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

80 Tahun Perang Dunia II, Presiden Jerman Minta Maaf ke Polandia

Selasa, 03 September 2019 | 00:39 WIB Last Updated 2019-10-26T01:16:57Z
Jakarta - Presiden Jerman meminta maaf atas penderitaan rakyat Polandia ketika menghadiri peringatan 80 tahun pecahnya Perang Dunia II pada Ahad.

Upacara dimulai pada pukul 4.30 pagi di kota kecil Wielun, tempat salah satu pemboman pertama perang pada 1 September 1939, dengan pidato oleh Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

Invasi Nazi Jerman ke Polandia membawa kematian dan kehancuran. Polandia kehilangan sekitar seperlima dari populasi, termasuk sebagian besar dari 3 juta warga Yahudi.

"Saya di sini untuk mengungkapkan perasaan saya terhadap negara, patriotisme saya, dan untuk mengingatkan diri saya akan saat-saat yang mengerikan ini," kata warga Warsawa yang berusia 68 tahun, Krzysztof Wojciechowski, dikutip dari Reuters, 2 September 2019.

Setelah perang, ibu kota Warsawa yang hancur harus bangkit kembali dari reruntuhan dan Polandia tetap berada di bawah dominasi Soviet hingga 1989.

"Sebagai tamu Jerman, aku berjalan di depanmu tanpa alas kaki. Saya melihat kembali masa lalu sebagai rasa terima kasih atas perjuangan rakyat Polandia untuk kebebasan. Saya bersujud dengan sedih di hadapan penderitaan korban," kata Steinmeier.

"Saya meminta maaf atas kesalahan sejarah Jerman. Saya mengakui tanggung jawab abadi kita."

Sementara Wakil Presiden AS Mike Pence memuji keberanian orang-orang Polandia.

"Tidak ada yang bertempur dengan keberanian, keteguhan hati, dan amarah yang lebih baik daripada orang Polandia," kata Pence pada pertemuan para pemimpin di Warsawa yang juga dihadiri Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe.

Pence menghadiri upacara menggantikan Presiden AS Donald Trump yang membatalkan perjalanannya karena kedatangan Badai Dorian.

Seorang pengunjung melihat ratusan foto pada pameran di Museum Perang Dunia II, di Gdansk, Polandia, 23 Januari 2017. Setelah sembilan tahun akhirnya museum ini dibuka setelah kondiri politik di Polandia tidak menentu. AP/Czarek Sokolowski

Bagi sebagian orang di Polandia, Perang Dunia II dan peringatannya masih merupakan masalah politik langsung, hanya beberapa minggu sebelum pemungutan suara nasional.

Bagi Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa di Polandia, ingatan akan perang adalah babak utama dari politik sejarah, yang bertujuan untuk menangkal apa yang disebutnya kurangnya apresiasi Barat atas penderitaan dan keberanian Polandia di bawah pendudukan Nazi.

Politisi PiS telah berulang kali menyerukan reparasi perang dari Jerman, salah satu mitra dagang terbesar Polandia dan sesama anggota Uni Eropa dan NATO.

Berlin mengatakan semua klaim finansial yang terkait dengan Perang Dunia Kedua telah diselesaikan, tetapi Steinmeier melanjutka, "Karena Jerman, meskipun dari sejarahnya, dibiarkan tumbuh menjadi kekuatan baru di Eropa, kami orang Jerman harus berbuat lebih banyak untuk Eropa."

Pemimpin Eropa yang tidak hadir dalam upacara tersebut adalah Presiden Rusia Vladimir Putin yang menghadiri acara peringatan Perang Dunia II di Polandia 10 tahun yang lalu, tetapi kali ini tidak diundang, mencerminkan perubahan dalam hubungan setelah pencaplokan Crimea dari Ukraina pada 2014.

Sumber:Tempo.co
×
Berita Terbaru Update