Jakarta -Tawuran antara warga kembali pecah di Jalan Bukit Duri Tanjakan Dalam, Tebet, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 19 September 2019 sekitar pukul 22.00. Akibat tawuran itu, lima orang menjadi korban luka.
"Tawuran diduga terjadi antara warga RW 08 Bukit Duri dengan warga RW 12 Bukit Duri," ujar Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Alam Nur saat dikonfirmasi, Jumat, 20 September 2019.
Alam Nur mengatakan, para korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Korban adalah Z, 28 tahun mengalami luka di bagian mata karena siraman air keras; O (23) mengalami luka di pelipis mata luka karena sabetan bambu; J (18) alami luka di bagian punggung sebelah kiri karena siraman air keras. Korban selanjutnya adalah E (35) mengalami luka di seluruh tubuh karena siraman air keras; dan T (30) menderita luka bacok di pungung.
Dari pemeriksaan saksi, ujar Alam Nur, tawuran dipicu saat kelompok dari warga RW 12 mencari seorang warga dari RW 09 berinisial A. Orang yang dicari itu diduga merupakan cepu kepolisian.
"Karena waktu sebelum lebaran anggota Polda melakukan penangkapan di RW 12," ujar Alam Nur.
Alam Nur mengatakan bahwa warga RW 12 ingin balas dendam. Namun, mereka justru ribut dengan warga RW 08. Menurut dia, warga RW 12 menuding warga RW 08 menutupi terduga cepu yakni A yang merupakan warga RW 09.
"Diduga korban merupakan salah sasaran," kata dia soal peristiwa tawuran tersebut.
Sumber:Tempo.co
"Tawuran diduga terjadi antara warga RW 08 Bukit Duri dengan warga RW 12 Bukit Duri," ujar Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Alam Nur saat dikonfirmasi, Jumat, 20 September 2019.
Alam Nur mengatakan, para korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Korban adalah Z, 28 tahun mengalami luka di bagian mata karena siraman air keras; O (23) mengalami luka di pelipis mata luka karena sabetan bambu; J (18) alami luka di bagian punggung sebelah kiri karena siraman air keras. Korban selanjutnya adalah E (35) mengalami luka di seluruh tubuh karena siraman air keras; dan T (30) menderita luka bacok di pungung.
Dari pemeriksaan saksi, ujar Alam Nur, tawuran dipicu saat kelompok dari warga RW 12 mencari seorang warga dari RW 09 berinisial A. Orang yang dicari itu diduga merupakan cepu kepolisian.
"Karena waktu sebelum lebaran anggota Polda melakukan penangkapan di RW 12," ujar Alam Nur.
Alam Nur mengatakan bahwa warga RW 12 ingin balas dendam. Namun, mereka justru ribut dengan warga RW 08. Menurut dia, warga RW 12 menuding warga RW 08 menutupi terduga cepu yakni A yang merupakan warga RW 09.
"Diduga korban merupakan salah sasaran," kata dia soal peristiwa tawuran tersebut.
Sumber:Tempo.co