PELALAWAN, ELITNEWS.COM - Kapolres Pelalawan AKBP. M. Hasyim Risahondua S.I.K. MSI menyatakan lokasi, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Riau mencapai 50 hektar.
Karlahut sudah berlangsung selama empat hari, sejak api muncul pada Minggu (01/3/2020) hingga Rabu (04/3/2020) sudah dalam proses pendinginan.
Api sangat susah dipadamkan karena lokasi bergambut kering sulit air.
Tim gabungan terdiri dari polri, TNI, BPBD, Satpol PP dan Damkar, Regdam Disbunak, Manggala Agni, Masyarakat Penduli Api (MPA), tim rayon kecamatan, serta tim dari perusahaan sekitar berjibaku memadamkan si jago merah.
Proses pemadaman dipimpin langsung Kapolres Pelalawan, AKBP. M. Hasym Risahondua S.I.K, beserta jajarannya.
Seluruh personil gabungan dibagi dalam beberapa regu untuk melakukan penyekatan api serta melokalisir areal yang terbakar.
"Lahan yang terbakar merupakan lahan tidur milik masyarakat. Lahan gambut yang tingkat kesulitan pemadamnya tinggi. Tim juga telah membuat beberapa sumur ahlak untuk sumber air," beber Kapolres Hasym.
Kapolres Hasym, pada Jumat (06/03/2020).
Mengatakan, kedalaman gambut di lokasi Karhutla berbeda-beda, mulai satu meter hingga lima meter.
Hal ini membutuhkan air yang cukup banyak untuk memadamkan api secara total tanpa menyisakan bara api maupun asap.
Tim mengerahkan berbagai peralatan pendukung penanggulangan Karhutla serta alat berat milik perusahan. Pasalnya api mengarah ke kebun sawit milik PT Tabungan Haji Plantation Indonesia (THIP), tapi belum mengenai areal HGU perusahaan. Akses jalan ke lokasi karlahut sulit dilalui kendaran roda empat dan terpaksa menggunakan sepeda motor serta berjalan kaki.
Selama tiga hari pemadaman hasilnya sudah terlihat dan sedang pendinginan.
"Api di lokasi sudah padam, sekarang kita tinggal pendinginan untuk memastikan api tidak muncul lagi di areal yang masih berasap," tandas Hasym.
Ia berharap karhutla yang terjadi merupakan tanggungjawab bersama seluruh elemen yang ada. Mulai dari instans terkait, pihak swasta, hingga masyarakat tempatan. Dan perlu disiapkan sumber sumber air untuk antisipasi karhutla.
(EP)