PELALAWAN, ELITNEWS.COM - Politisi PDIP DR Kapitra Ampera SH MH angkat bicara terkait prokontra deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Riau. Menurutnya ini merupakan langkah yang merugikan masyarakat Riau.
" Kita jangan jadi wayang yang didalangi orang lain, jangan suka latah dan ikut- ikutan pada gerakan yang tidak ada mamfaat kongkrit untuk Riau. Apa mamfaat yang didapat Riau selain memecah kehidupan masyarakat di Riau?.
Apa yang mampu dilakukan KAMI untuk masyarakat Riau?" tegasnya kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Kalau ada kepentingan Riau yang dihambat Pemerintah pusat pada Riau, lanjut Kapitra, silahkan laporkan pada dia, dan dia akan siap berperang untuk memperjuangkan hal itu bersama denga lembaga adat dan lainnya.
Tapi, sampai hari ini menurut Kapitra, Jokowi sudah sangat concern terhadap Riau. Buktinya Jokowi beberapa kali datang ke Riau.
Begitu juga dengan pembangunan jalan Tol, bahkan dalam waktu dekat akan dibangun Tol yang menghubungkan Riau dengan provinsi tetangga.
"Jadi tidak ada mamfaat untuk ikut KAMI, KAMI ini siapa? Gerakan apa? KAMI ini gerakan politik yang mendistorsi moral, memperkosa kata kata moral, ini gerakan politik yang ingin merampas kekuasaan presiden hari ini. Tapi dia pakai cara memprovokasi rakyat. Dia mengeksploitasi emosi rakyat supaya melakukan kejahatan terhadap negara" jelasnya.
Kapitra mencontohkan, banyak sekali bentuk pemberontakan yang tercatat dalam sejarah Indonesia, dan sampai hari ini kedaulatan negara masih bisa di pertahankan.
"Nggak ada sejarah pemberontakan menang. Jadi untuk apa kita merugikan Riau. Menghancurkan diri sendiri. Kalau ada kepentingan yang mau diperjuangkan, jangan melalui KAMI", tuturnya.
Kapitra menegaskan, dirinya sudah puluhan tahun berjuang untuk Riau, dan satupun orang KAMI tidak ada yang seperti dia memperjuangkan Riau selama ini.
"Masa kita mendukung birahi keinginan dia duduk dikekuasaan. KAMI ini orang yang ambisius tapi mengorbankan rakyat. Kalau mau kekuasaan, bangun donk insfrastruktur politik, buat parpol atau gabung parpol, ikut kompetisi. Konstitusi negara ini sudah selesai," tutupnya. EP