PEKANBARU,ELITNEWS.COM - Sebagai bentuk kepedulian kepada saudara-saudara yang tertimpa musibah bencana alam, Ketua DPW PKS Riau Ahmad Tarmizi menginstruksikan seluruh anggota DPRD se-Riau fraksi PKS untuk memberikan bantuan kepada korban bencana alam, seperti gempa di Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan.
"Sesuai instruksi PKS pusat, maka Anggota DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota fraksi PKS se-Riau diinstruksikan untuk berkontribusi mendonasikan gaji mereka membantu korban bencana alam di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat," tutur Ahmad Tarmizi.
Dirinya menjelaskan, bahwa donasi ini dilakukan secara nasional mulai dari DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota. “Semoga langkah kolektif ini mampu meringankan para korban bencana,” imbuh lulusan Ilmu Hadits Universitas Al–Azhar Cairo Mesir tersebut.
Menanggapi instruksi tersebut, ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Riau Markarius Anwar mengatakan siap melaksanakan instruksi ketua DPW PKS Riau.
“Kami siap melaksanakan instruksi ini, karena ini merupakan bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” pungkasnya.
Diketahui, hal ini bukanlah kali perdana anggota dewan PKS mendonasikan gajinya sebagai wakil rakyat untuk membantu bencana. Sebelumnya hal yang sama juga dilakukan saat pandemi Covid merebak.
"Sewaktu Covid-19 merebak kita juga ada donasi untuk bantuan APD, memang ini jati diri PKS untuk membantu saudara yang kesulitan," ujar Markarius.
Namun kali ini donasi akan diberikan dalam bentuk uang saja bukannya barang seperti sebelumnya.
Mengenai berapa lama donasi gaji ini dilakukan, Markarius menyebut menyesuaikan kebutuhan penanggulangan.
"Yang jelas untuk bulan Januari, begitu keluar akan didonasikan. Karena ini kan nasional tentu besar. kalau cukup satu bulan, ya satu bulan, kalau kurang kita lakukan bulan kedua. Kita tunggu instruksi," ungkap Markarius.
Markarius menambahkan donasi tidak hanya dilakukan oleh anggota dewan saja tetapi seluruh kader PKS bahkan sebelum intrusksi donasi dikeluarkan.
"Ini munculnya dari kesadaran teman-teman. Sebelum ada instruksi keluar kita sudah melakukan penggalangan di internal," tutup Markarius.*