PELALAWAN, ELITNEWS.COM,- Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH memberi pernyataan terkait rumah dinas bakti praja yang tidak di tempati pejabatnya. "Perawatan rumah dinas dianggarkan. Sementara rumah dinasnya hancur, kemana duitnya,?. Inspektorat harus mengawasi biaya perawatan rumah dinas bakti praja," kata Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin SH MH, Jumat (24/09/2021).
Mengetahui masih ada kondisi rumah dinas bakti praja yang kondisinya hancur jauh dari kelayakan rumah pejabat dan tidak terurus dan tidak ditempati sangat merugikan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pelalawan. Inspektorat selaku pengawas jangan diam temuan perawatan Rumah Dinas Bakti Praja. Dan harus diumumkan pejabat yang tidak menempati rumah dinas.
Anggaran perawatan rumah dinas bakti praja rumah kemana duitnya?. Klo dipakai untuk perbaikan rumah
dinas bakti tidak bocor dan rusak rusak dan hancur. "Kondisi rumah tidak terurus padahal dianggarkan biaya perawatan dan pemeliharaan tiap tahun. Ini harus dibuka Inspektorat kemana duitnya," kata Bahar.
Diharapkannya Inspektorat melakukan pengawasan dan mengumumkan temuan biaya perawatan rumah dinas bakti praja. "Jadi saya berharap Inspektorat melakukan pengawasan terhadap kerugian akibat rumah dinas tidak ditempati pejabatnya. Walaupun contohnya kerugian sepuluh juta rupiah tapi komitmen pejabatnya tinggal dirumah dinas dan tinggal di Pangkalan Kerinci perlu diawasi. Kemana duit perawatan rumah dinasnya," pungkasnya.
Pejabat Pelalawan masih dominan bolak balik Pekanbaru. "Bolak balik Pekanbaru - Pangkalan Kerinci yang dilakukan pejabat yang tidak menempati rumah dinas mengeluarkan biaya. Contoh BBM, Ban dan pemeliharaan mobil dinas, banyak komponennya. Belum lagi efektifitas kerjanya jadi banyak persoalannya," jelas politisi Golkar itu.
Ketua DPRD menyarankan Bupsti agar evaluasi pejabatnya. " Ini sudah saatnya, diminta Bupati Pelalawan H Zukri untuk melakukan evaluasi. Pejabat tidak komitmen tempati rumah dinas evaluasi saja. Sesuai janji Bupati Pelalawan setelah dilantik minta pejabatnya tinggal dirumah dinas bakti praja," saran Baharuddin. ****