JAKARTA, ELITNEWS.COM,- Mencermati nama Fahri Fadilah Nur Rizki kerap dibicarakan masyarakat karena keadilan yang tengah ia perjuangkan. Pasalnya Fahri merasa digagalkan ketika sudah ada pengumuman dan siap dalam menjalani pendidikan sebagai Calon Bintara Polri. Hal ini disampaikan pakar hukum pidana Azmi Syahputra Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Ahad (05/06/2022).
Sebagaimana diketahui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan siap akan membawa institusinya lebih terbuka karenanya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk sama-sama mengawal proses penerimaan anggota Polri. Terkait hal ini agar dialektia dan pro kontra tentang Fahri Fadilah ini clear sekaligus jadi pembuktian.
Ada solusinya guna menunjukkan profesionalitas institusi maka Tim seleksi polisi menggelar ulang test terbuka dengan mendatangkan ahli dari Rumah Sakit sebagai penguji independent sebagai pembanding, misal dari rumah sakit RSPAD, RSCM atau RS Daerah lain . Tidak diperiksa oleh tim kesehatan pemeriksa dari kepolisian.
Saatnya sistem perekrutan kepolisian ini terus mengevaluasi dan terbuka serta fair termasuk jika ternyata ada kesalahan tim seleksi semestinya dapat mengakui dan sampaikan dimana letak kekeliruan serta meminta maaf kepada publik.
Inilah sebagai tanda, wujud polri yang berubah, dan ini sangat bermanfaat guna membuka mekanisme pengawasan yang dapat langsung diakses oleh masyarakat serta mengikis anggapan publik terhadap fenomena adanya upaya menghalau "Penembak di atas Kuda" maupun terhadap adanya perilaku individu dalam menawarkan bantuan terhadap peserta rekrutmen guna menjadikan insitusi polri yang lebih maju ,semakin dipercaya dan modern kedepan. *****