PELALAWAN, ELITNEWS.COM,- Sudah berminggu minggu kawanan gajah liar masuk pemukiman dan perkebunan sawit masyarakat di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. Ratusan hektar kebun sawit warga rusak dan siang malam petani tidak bisa tenang melakukan patroli. Konflik gajah dan manusia ini sangat berbahaya, Harus segera ada solusi dari Balai Besar Konservasi Sumber Sumberdaya Alam (BBKSDA) dan instansi terkait. Hal ini disampaikan H Baharudin SH MH Ketua DPRD Pelalawan saat turun langsung melihat kondisi kebun sawit yang dirusak Gajah di Desa Rantau Baru dan Kelurahan Langgam, Rabu (13/07/2022).
"Saya mendapat laporan dari masyarakat, sudah berminggu minggu 3 ekor gajah liar masuk perkampungan dan merusak kebun sawit warga di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam. Saya minta BBKSDA Riau, Balai Taman Nasional Teso Nilo ( BTNTN) dan KLHK mencarikan jalan keluar permasalahan gajah merusak kebun masyarakat," ujar Bahar kepada wartawan saat bersama di lokasi kebun warga.
"Saya minta betul Mentri Kehutanan memerintahkan BBKSDA dan BTNTN merelokasi gajah dari pemukiman dan kebun masyarakat ke habitatnya. Konflik ini akan semakin berbahaya jika dibiarkan. Karena gajah terus bergerak dan berpindah pindah sehingga konflik semakin luas. Tidak tertutup kemungkinan desa lain juga akan ikut korban," kata Ketua harian ADKASI itu.
Dihadapan petani yang bernama M Yusni (65 tahun) salah satu korban kebunnya hancur lebih dari 2 hektar. "Bapak ini salah satu korban lebih dari dua hektar kebunnya rusak. Sebentar lagi berharap panen, namun kebunnya rusak karena gajah. Ini perlu solusi segera, agar pemerintah segera hadir menyelesaikannya. Masyarakat rugi besar ini berbahaya," kata Bahar di dampingi Sekdes Rantau Baru dan pihak kecamatan Langgam dan puluhan warga.
Terungkap hampir ratusan hektar kebun sudah rusak dalam satu bulan terakhir di daerah tersebut. "Sudah ratusan hektar kebun sawit yang rusak dan sudah didata oleh pihak desa dan kelurahan. Jadi konflik gajah dan manusia ini jangan dibiarkan," kata Bahar yang mengunjungi kebun kebun yang dirusak gajah sekaligus mencari keberadaan posisi terakhir gajah.
"Gajah adalah bunatang dilindungi harus diselamatkan, warga juga harus diselamatkan . Konflik ini harus segera diatasi. Gajah segera direlokasi ke habitatnya" pesannya.
Ketua DPRD juga menjumpai warga yang melakukan penjagaan kebun dari serangan gajah. Siang malam warga patroli di kebun dan membunyikan suara meriam untuk mengusir gajah dari tempat mereka. "Saat ini warga tidak tenang karena gajah. Siang malam tidak tidur berada di kebun untuk menghalau gajah. Kasihan warga, segeralah lakukan relokasi," pungkasnya dan sudah mengontak BBKSDA Riau. ****