PELALAWAN, ELITNEWS.COM,- Bersempena dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke- 76 tahun 2022 di Polres Pelalawan menggelar Upacara Virtual. Upacara di laksanakan Selasa tanggal (05/07/ 2022), bertempat di Lapangan Mapolres Pelalawan.
Bertindak sebagai Pimpinan Upacara Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur M Tariq SIK dan Komandan Upacara Kasat Res Narkoba, Iptu Rejoice Benedicto Manalu STrK, SIK.
Hadir pada upacara tersebut Forkopimda Kabupaten Pelalawan, dan Tamu undangan Tomas, Toga, Todat serta Ormas/OKP Kabupaten Pelalawan. Antara lain, Bupati Pelalawan, H Zukri Misran , Wakil Bupati Pelalawan, H Nasaruddin SH MH, Kajari Kabupaten Pelalawan, Silpia Rosalina SH MH, Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Pelalawan, Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan, Baharuddin SH, Dandim 0313 / KPR, Letkol Arh Muliyadi SIP, Ketua MUI Kabupaten Pelalawan, H. Iswadi M Yazid , Lc, MA Ketua FPK Kabupaten Pelalawan, H. T. Nahar. Ketua DPH LAMR Kabupaten Pelalawan, Datuk Seri T. Zulmizan FA Assegaff SE, M. Si, Ak, CA. Camat Pangkalan Kerinci, Faisal S.STP
- Lurah Pkl. Kerinci Kota, Fitrah Ramadhan S.STP, Lurah Pkl. Kerinci Timur, Rido Avalda S. STP, M. Si
- Lurah Pkl. Kerinci Barat, Yogi Setiawan S.STP, Ketua FKUB Kabupaten Pelalawan, T. Kashar Haroen , Ketua KONI Kabupaten Pelalawan, Supratman , SE.
Saat upacara juga secara virtual pidato Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Kapolri tak ingin Pemilu 2024 kembali mewariskan polarisasi.
"Sejak 14 Juni 2022, kita memasuki tahapan pemilu 2024. Sementara pemilu 2019 masih menyisakan permasalahan yang masih dapat kita rasakan. Yaitu polarisasi yang memecah belah antar masyarakat," kata Listyo saat menyampaikan sambutan di upacara HUT Bhayangkara ke-76 di Akademi Kepolisian, Semarang pada Selasa (05/07/2022). Secara virtual
Listyo menyebutkan bahwa polarisasi itu telah banyak memecah belah masyarakat sehingga menghambat kemajuan bangsa. Polri, kata dia, akan melakukan serangkaian upaya untuk mencegah polarisasi tersebut terjadi lagi. Listyo menganggap masih ada potensi terjadinya polarisasi pada 2024 mendatang.
"Polarisasi ini tidak boleh lagi terjadi pada pemilu, pilpres, pileg, pilkada serentak 2024. Karena konflik sosial dan perpecahan tentunya menjadi kemunduran bagi bangsa Indonesia," ucap dia. ****