INHIL, ELITNEWS.COM,- Kemeriahan Festival Menongkah di pantai lumpur perairan Indragiri Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dihadiri Bupati HM Wardan bersama seluruh forkopimda, pihak terkat serta masyarakat setempat, Jumat (23/09/22). Hal ini untuk memperingati hari ozon sedunia dengan turut aktif melestarikan lapisan ozon yang melindungi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya atau menjaga Bumi.
Festival Menongkah di pantai lumpur perairan Indragiri merupakan tradisi leluhur masyarakat suku Duanu yang juga dikenal sebagai suku orang laut, yang pernah berjaya di masa lalu dan dicatat dalam sejarah dunia dan terus menunjukan eksistensinya di tengah masyarakat. Menongkah dengan cara berselancar diatas padang lumpur. Aktivitas ini merupakan sebuah keunikan dunia. Waktu penyelenggaraan juga tidak bisa di sembarang waktu, ada waktu tertentu, tepatnya pada saat air mengalami surut. Menongkah resmi dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Pertama di Kabupaten Inhil oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Festival Menongkah kali ini dengan melakukan menanam 1000 pohon mangrove di bibir pantai desa Bekawan menjadi sangat meriah. Dalam kemeriahan itu, Ketua Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) sekaligus Anggota Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Zainal Arifin Hussein sempatkan diri kampanyekan pemulihan ozon yang bertepatan Peringatan Hari Ozon Sedunia.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak pemdes, pemuda dan masyarakat Desa Bekawan yang telah mengandeng kami untuk berkolaborasi mengelar acara peringatan hari ozon sedunia dengan rangakaian Festival Menongkah," kata Dekan Fakultas Ekonomi UNISI.
Kampanye pemulihan ozon tersebut, kata Zainal, sangat penting dilakukan karena penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal penggunaan BPO menjadi pemicu utama menipisnya lapisan ozon dan berpotensi merusak lingkungan.
"BPO sering ditemukan yang menjadi pemicu menipisnya lapisan ozon di samping gas buang kendaraan bermotor, polusi pabrik, penggunaan pestisida yang berlebihan, kebakaran Hutan dan penggundulan hutan (deforestasi)," paparnya.
Kampanye hari ozon sedunia diperingati setiap tahunnya pada 16 September, dimana terhitung hari ini sudah 37 tahun masyarakat dunia bersama sama menyelamatkan bumi dari lapisan ozon dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Upaya ini, papar Zainal, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan BPO dan ikut menjaga lingkungan dan melestarikan hutan mangrove yang menjadi tempat berteduh serta mencegah terjadinya pemanasan global.
"Mari kita jaga lingkungan agar tetap lestari. Maka kami mengajak masyarakat menanam 1.000 pohon mangrove di bibir sungai Bekawan sebagai bentuk aksi nyata dalam menjaga menjaga lingkungan," tegasnya.
Lebih lanjut Zainal memaparkan, semakin banyak aktivitas yang menyebabkan rusak ozon maka akan memperparah kerusakan lapisan ozon. Menipisnya lapisan ozon ini mengakibatkan pemanasan global yang memicu mencairnya es di kutub utara/selatan, tinggi permukaan air laut.
"Sudah kita rasakan, ribuan hektar kelapa rakyat terdampak Intrusi air laut atau daratan terendam karena naiknya permukaan laut, tidak menentunya cuaca dan iklim, dan meningkatnya bencana alam (badai,hujan,kemarau dan angin kencang/puting beliung)," paparnya.
Penipisan lapisan ozon ini juga dapat meningkatkan radiasi ultraviolet sinar matahari ke bumi yang dapat menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata, dan mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, menghambat pertumbuhan tanaman, hingga memusnahkan organisme kecil di bumi.
Zainal mengatakan, kampanye pemulihan ozon dan perlawanan terhadap perubahan iklim ini memerlukan kolaborasi, kemitraan, dan kerja sama semua pihak, oleh karena itu Zainal mengajak dan membuka diri seluas-luasnya untuk bersama mengkampanyekan dan melakukan langkah-langkah nyata dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Untuk memperluas wilayah penyelamatan dan aksi nyata, Jikalahari telah menggandeng 28 Desa untuk usulan Program Perhutanan Sosial dengan Skema Hutan Desa (HD) dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) sebagai langkah meningkatkan upaya penyelamatan hutan dan lingkungan serta meningkatkan perekonomian dimasa pemulihan pasca pandemi.
"Demi kelancaran program ini perhatian dan dukungan dari bapak Bupati sangat kami harapkan," tegas Zainal.
Untuk diketahui, pada puncak Festival Menongkah, Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR) yang diketahui oleh Hasanuddin, bersama Camat Mandah, Sekcam sekaligus Pembina IKDR Kecamatan Mandah, dan Seluruh masyarakatnya Desa Bekawan melakukan penanaman pohon mangrove. Usai penanaman pohon mangrove, dilanjutkan penyerahan 200 papan tongkah untuk para nelayan. ****