PELALAWAN, ELITNEWS.COM,– Gelombang protes masyarakat pada Selasa, 4 Februari 2025, terus meningkat setelah banjir besar kembali menerjang hilir Sungai Kampar. PLTA Koto Panjang menjadi sasaran kecaman, dituding sebagai pemicu utama bencana tahunan ini.
Ketua Laskar Melayu Bersatu (LMP) Pelalawan, Safriyanto, dan Ketua PEREDAM, Jumri Harmadi, menegaskan bahwa kebijakan pembukaan pintu air PLTA dilakukan tanpa perhitungan matang. Mereka menuntut audit menyeluruh dan pertanggungjawaban dari pihak pengelola.
Korban Jiwa Bertambah, Warga Ancam Demo Besar Jumlah korban jiwa naik menjadi lima orang, sementara ribuan warga masih mengungsi. Puluhan warga dari berbagai kecamatan berencana turun ke jalan, mendesak transparansi pengelolaan air dan kompensasi bagi korban banjir.
"Kami bosan dengan janji-janji! PLTA harus bertanggung jawab!," tegas Mulyadi, warga terdampak.
DPRD Pelalawan Bergerak, PLTA Masih Bungkam DPRD Pelalawan akan menggelar rapat darurat untuk mengevaluasi kebijakan PLTA. Ketua DPRD Syafrizal SE menegaskan akan ada langkah tegas jika ditemukan kelalaian.
Namun, hingga kini, pihak PLTA Koto Panjang masih memilih diam, memperparah kemarahan masyarakat.
Apakah ini hanya akan menjadi siklus tahunan tanpa solusi? Publik menunggu tindakan nyata, bukan sekadar janji! ****