PELALAWAN, ELITNEWS.COM – Sebuah insiden tragis terjadi di halaman Ramayana Pangkalan Kerinci pada Senin (3/3) dini hari sekitar pukul 01.40 WIB. Dugaan kecelakaan kerja mengakibatkan satu korban meninggal dunia di tempat, sementara satu korban lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban meninggal dunia diketahui bernama Rama Andrean Situmorang (21), seorang petugas keamanan di Ramayana. Ia berasal dari Desa Sungai Buluh, Kecamatan Bunut. Sementara itu, korban selamat yang masih menjalani perawatan di RS Amelia Medika adalah Syofyan (22), seorang teknisi Ramayana asal Padang Panjang.
Berdasarkan keterangan saksi, kejadian bermula saat beberapa pekerja, termasuk kedua korban, diperintahkan oleh Kepala Toko Ramayana, Yudianto, untuk melakukan pembersihan kanopi pada Minggu (2/3) sore.
Sekitar pukul 23.00 WIB, para pekerja mulai membersihkan kanopi menggunakan scaffolding (tangga) setinggi 6 meter, mesin air, sapu, pel, dan selang air. Saat sedang membersihkan kanopi, Rama Andrean dan Syofyan naik ke atas scaffolding.
Sekitar pukul 01.40 WIB, tiba-tiba muncul percikan api dari arus listrik yang diduga mengenai korban. Rama dan Syofyan langsung tergeletak di atas scaffolding. Beberapa saat kemudian, Syofyan jatuh terlebih dahulu, disusul oleh Rama lima menit kemudian.
Melihat kejadian itu, rekan kerja mereka segera memberikan pertolongan pertama dan membawa kedua korban ke RS Amelia Medika. Sayangnya, setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Rama Andrean telah meninggal dunia, sementara Syofyan masih dalam perawatan intensif.
Peristiwa ini turut disaksikan oleh Yudi Dasmansah (23), seorang karyawan Ramayana, dan Yudianto (42), kepala toko yang memberikan perintah kerja.
Menindaklanjuti kejadian ini, Polsek Pangkalan Kerinci telah mengambil beberapa langkah, antara lain:
1. Mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
2. Mencatat keterangan saksi-saksi.
3. Melakukan olah TKP.
4. Membuat laporan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri, SIK, membenarkan kejadian ini dan memastikan pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan saksi-saksi serta manajemen Ramayana terkait insiden tersebut.
"Kami sudah menangani kasus ini dan akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para saksi dan pihak Ramayana untuk menentukan siapa yang harus bertanggung jawab," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan, SIK, mengungkapkan bahwa penyebab utama kecelakaan ini diduga kuat akibat korban tersengat listrik saat membersihkan kanopi.
"Yang jelas korban jatuh karena tersengat listrik sewaktu bekerja," jelasnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan adanya beberapa indikasi kelalaian yang bisa berkontribusi pada kecelakaan ini. Di antaranya:
Scaffolding yang digunakan kurang layak untuk pekerjaan di ketinggian.
Tidak adanya alat keselamatan kerja (safety gear) seperti sarung tangan karet, sepatu isolasi, atau perlindungan lainnya.
Kurangnya pengawasan dari pemberi kerja, sehingga prosedur keselamatan tidak dijalankan dengan baik. Tugas ganda pekerja, di mana seorang petugas keamanan juga ditugaskan untuk melakukan pekerjaan teknis yang berisiko.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Ramayana masih enggan memberikan komentar terkait kecelakaan tersebut. Sementara itu, lokasi kejadian telah dipasang garis polisi (police line) guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Kecelakaan kerja ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. ****