Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PLTA Koto Panjang Buka 5 Pintu Spillway x 170 cm, Petani dan Warga Sepanjang DAS Kampar Terancam Rugi Besar

Sabtu, 01 Maret 2025 | 19:50 WIB Last Updated 2025-03-01T12:50:24Z

 

PEKANBARU, ELITNEWS.COM – Masyarakat dan petani di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar harus kembali bersiap menghadapi potensi kerugian besar. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang resmi membuka lima pintu spillway dengan ukuran 5 x 170 cm mulai pukul 20.00 WIB, Sabtu (1/3/2025).



Keputusan ini diambil akibat tingginya debit air yang masuk ke waduk (inflow) yang mencapai 2.432,27 m³/s, sementara elevasi air telah menyentuh 84,15 meter di atas permukaan laut (Mdpl), mendekati batas maksimum waduk.


Sebelumnya, PLTA telah membuka lima pintu spillway dengan ukuran 5 x 120 cm pada Jumat (28/2) pukul 15.00 WIB, ketika inflow mencapai 1.925,54 m³/s dan elevasi waduk mencapai 84,18 Mdpl, Total Outflow : 1201,99 m³/s.


Namun, karena debit air terus meningkat, langkah darurat ini kembali dilakukan demi menjaga keamanan bendungan.


Dengan pembukaan lima pintu spillway 5 x 170 cm, debit air yang dilepaskan ke Sungai Kampar meningkat signifikan, mencapai total 1.541,44 m³/s (gabungan dari outflow spillway 1.210,2 m³/s dan outflow turbin 331,24 m³/s). Kondisi ini berpotensi menyebabkan:


Banjir di Lahan Pertanian Ratusan Ribuan hektare pertanian dan perkebunan masyarakat terancam terendam, mengakibatkan kerugian besar bagi petani.


 Erosi dan Kerusakan Infrastruktur – Debit air yang tinggi dapat mempercepat erosi tebing sungai serta merusak jembatan dan jalan di sekitar DAS Kampar.


Hilangnya Mata Pencaharian, Para petani dan nelayan lokal yang bergantung pada sungai bisa kehilangan penghasilan akibat luapan air yang merusak tanaman dan menghambat aktivitas perikanan.


Potensi Banjir di Permukiman, Warga yang tinggal di bantaran Sungai Kampar harus waspada terhadap kemungkinan banjir yang dapat menggenangi rumah dan fasilitas umum.


Ketua Pelaksana Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan Koto Panjang, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, ST, MT, yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III, menegaskan bahwa pembukaan spillway ini adalah langkah darurat yang tidak bisa dihindari.


"Kami memahami dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat, namun langkah ini harus dilakukan demi menjaga keselamatan bendungan dan menghindari potensi bencana yang lebih besar," ujarnya.


Sementara itu, Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, menambahkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan inflow dan elevasi waduk untuk mengantisipasi kemungkinan langkah lebih lanjut.


"Kami mengimbau masyarakat yang berada di sekitar DAS Kampar untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi petani dan warga yang tinggal di daerah rendah," katanya.


Dengan kondisi curah hujan yang masih tinggi di hulu Sungai Kampar, kemungkinan penambahan debit air masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah, BPBD, dan aparat terkait telah bersiaga untuk membantu warga jika situasi memburuk.


Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi guna menghindari dampak buruk yang lebih besar.


Situasi ini bukan pertama kali terjadi, dan setiap tahun petani serta warga harus menghadapi ancaman serupa. Sampai kapan mereka harus terus menanggung kerugian akibat kebijakan pembukaan spillway tanpa mitigasi yang jelas? ****

×
Berita Terbaru Update