Jakarta - Cina menolak tuduhan Ketua Dewan HAM PBB Michelle Bachelet yang mengklaim polisi melakukan kekerasan terhadap demonstran Hong Kong.
Pada Selasa, Cina menyebut Bachelet mencampuri urusan dalam negerinya dan mengirim pesan yang salah kepada demonstran, yang diklaim Cina sebagai teroris, menurut laporan Channel News Asia, 14 Agustus 2019.
Sebelumnya Michelle Bachelet mendesak Hong Kong untuk menahan diri, dan menyelidiki bukti polisinya menembakkan gas air mata kepada para demonstran dengan cara-cara yang dilarang oleh hukum internasional.
Delegasi Cina untuk PBB di Jenewa mengatakan demonstran Hong Kong telah menghancurkan fasilitas-fasilitas publik, melumpuhkan bandara, menghalangi angkutan umum dan menggunakan senjata-senjata mematikan, serta menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan aksi terorisme.
"Pemerintah pusat Cina dengan tegas mendukung Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam dan pemerintah SAR HK dalam melaksanakan tugas mereka sesuai dengan hukum dan mendukung kepolisian Hong Kong dan organ-organ peradilan dalam menegakkan hukum secara tegas," katanya.
Ekspresi penumpang saat ratusan pengunjuk rasa menggelar aksi di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Pada Senin (12/8), para demonstran menyerbu ruang kedatangan dan keberangkatan di bandara tersebut. REUTERS/Thomas Peter
Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di bandara internasional Hong Kong pada hari Selasa ketika penerbangan terganggu untuk hari kedua.
Bentrokan pecah di malam hari antara polisi dan pengunjuk rasa, setelah seorang yang terluka dibawa keluar dari terminal utama oleh petugas medis.
Ratusan penerbangan dibatalkan atau ditangguhkan pada hari Selasa ketika demonstrasi di hub penerbangan memasuki hari kelima.
Pada hari Rabu, para demonstran menyadari kesan negatif yang mereka tunjukkan dan meminta maaf. "Kami meminta maaf atas perilaku kami, tetapi kami terlalu takut," tulis salah satu pesan di forum online yang digunakan oleh pengunjuk rasa. "Polisi kami menembak kami, pemerintah mengkhianati kami, institusi sosial mengecewakan kami. Tolong bantu kami," dikutip dari New York Times.
"Mohon terima permintaan maaf kami yang tulus kepada semua penumpang, wartawan, paramedis," tulis unggahan lain. "Kami akan belajar dari kesalahan kami. Tolong beri kami kesempatan kedua untuk membuktikan diri bahwa kami bisa lebih baik."
Demonstran menduduki bandara Hong Kong, yang merupakan bandara tersibuk di dunia, menyebabkan layanan check-in keberangkatan ditunda selama dua hari.
Sumber:Tempo.co
Pada Selasa, Cina menyebut Bachelet mencampuri urusan dalam negerinya dan mengirim pesan yang salah kepada demonstran, yang diklaim Cina sebagai teroris, menurut laporan Channel News Asia, 14 Agustus 2019.
Sebelumnya Michelle Bachelet mendesak Hong Kong untuk menahan diri, dan menyelidiki bukti polisinya menembakkan gas air mata kepada para demonstran dengan cara-cara yang dilarang oleh hukum internasional.
Delegasi Cina untuk PBB di Jenewa mengatakan demonstran Hong Kong telah menghancurkan fasilitas-fasilitas publik, melumpuhkan bandara, menghalangi angkutan umum dan menggunakan senjata-senjata mematikan, serta menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan aksi terorisme.
"Pemerintah pusat Cina dengan tegas mendukung Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam dan pemerintah SAR HK dalam melaksanakan tugas mereka sesuai dengan hukum dan mendukung kepolisian Hong Kong dan organ-organ peradilan dalam menegakkan hukum secara tegas," katanya.
Ekspresi penumpang saat ratusan pengunjuk rasa menggelar aksi di Bandara Hong Kong, Cina, 13 Agustus 2019. Pada Senin (12/8), para demonstran menyerbu ruang kedatangan dan keberangkatan di bandara tersebut. REUTERS/Thomas Peter
Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di bandara internasional Hong Kong pada hari Selasa ketika penerbangan terganggu untuk hari kedua.
Bentrokan pecah di malam hari antara polisi dan pengunjuk rasa, setelah seorang yang terluka dibawa keluar dari terminal utama oleh petugas medis.
Ratusan penerbangan dibatalkan atau ditangguhkan pada hari Selasa ketika demonstrasi di hub penerbangan memasuki hari kelima.
Pada hari Rabu, para demonstran menyadari kesan negatif yang mereka tunjukkan dan meminta maaf. "Kami meminta maaf atas perilaku kami, tetapi kami terlalu takut," tulis salah satu pesan di forum online yang digunakan oleh pengunjuk rasa. "Polisi kami menembak kami, pemerintah mengkhianati kami, institusi sosial mengecewakan kami. Tolong bantu kami," dikutip dari New York Times.
"Mohon terima permintaan maaf kami yang tulus kepada semua penumpang, wartawan, paramedis," tulis unggahan lain. "Kami akan belajar dari kesalahan kami. Tolong beri kami kesempatan kedua untuk membuktikan diri bahwa kami bisa lebih baik."
Demonstran menduduki bandara Hong Kong, yang merupakan bandara tersibuk di dunia, menyebabkan layanan check-in keberangkatan ditunda selama dua hari.
Sumber:Tempo.co