Jakarta - Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah memberikan informasi terbaru mengenai aliran modal asing yang masuk ke Indonesia dalam bentuk portfolio ke Surat Berharga Negara atau SBN dan ke pasar saham. Dia mengatakan secara year to date sampai dengan 26 September 2019 arus modal asing yang masuk sebesar sekitar Rp 139,4 triliun.
"Yang masuk pasar Surat Berharga Negara Rp 135 triliun," kata Nanang saat dihubungi, Jumat, 27 September 2019. Sedangkan kata dia, yang masuk ke pasar saham sebesar Rp 4,43 triliun.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan total aliran modal asing porfolio year to date sampai 19 September 2019 tercatat Rp 189,9 triliun.
"Aliran modal asing itu terbagi masuk ke SBN sebesar Rp 130,9 triliun, ke pasar saham Rp 56,8 triliun," kata Perry di Masjid Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Menurut dia, pasar saham sesuai perkembangan global, memang secara year to date masih mengalami outflow sebesar Rp 1,8 trilun, sedangkan untuk SBN masih inflow Rp 1,5 triliun.
"Untuk CDS spread 5 tahun masih tetap rendah, yaitu 75,6 basis poin," kata dia.
Sebelumnya, Perry mengatakan total inflow atau dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai angka Rp 180,7 triliun sampai minggu keempat Agustus 2019. Angka ini meningkat dibandingkan dengan angka pada minggu ketiga bulan Agustus 2019.
"Ada peningkatan dari angka yang kemarin saya sampaikan di depan DPR yang merupakan angka minggu sebelumnya," kata Perry kepada awak media usai mengikuti salat Jumat di masjid Kompleks Bank Indonesia, Jumat 30 Agustus 2019.
Perry menjelaskan, total inflow yang masuk tersebut terbagi dalam dua pos, yakni saham dan juga surat berharga negara atau SBN. Rinciannya, untuk SBN total inflow yang masuk mencapai angka Rp 60,7 triliun ke saham. Sedangkan untuk SBN total angkanya Rp 118,9 triliun.
Selain itu, Perry mengatakan bahwa inflasi sampai pekan keempat bulan Agustus mencapai 0,15 persen secara month to month. Sedangkan secara tahunan inflasi diperkirakan mencapai 3,47 persen year on year (yoy).
Sumber:Tempo.co
"Yang masuk pasar Surat Berharga Negara Rp 135 triliun," kata Nanang saat dihubungi, Jumat, 27 September 2019. Sedangkan kata dia, yang masuk ke pasar saham sebesar Rp 4,43 triliun.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan total aliran modal asing porfolio year to date sampai 19 September 2019 tercatat Rp 189,9 triliun.
"Aliran modal asing itu terbagi masuk ke SBN sebesar Rp 130,9 triliun, ke pasar saham Rp 56,8 triliun," kata Perry di Masjid Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Menurut dia, pasar saham sesuai perkembangan global, memang secara year to date masih mengalami outflow sebesar Rp 1,8 trilun, sedangkan untuk SBN masih inflow Rp 1,5 triliun.
"Untuk CDS spread 5 tahun masih tetap rendah, yaitu 75,6 basis poin," kata dia.
Sebelumnya, Perry mengatakan total inflow atau dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai angka Rp 180,7 triliun sampai minggu keempat Agustus 2019. Angka ini meningkat dibandingkan dengan angka pada minggu ketiga bulan Agustus 2019.
"Ada peningkatan dari angka yang kemarin saya sampaikan di depan DPR yang merupakan angka minggu sebelumnya," kata Perry kepada awak media usai mengikuti salat Jumat di masjid Kompleks Bank Indonesia, Jumat 30 Agustus 2019.
Perry menjelaskan, total inflow yang masuk tersebut terbagi dalam dua pos, yakni saham dan juga surat berharga negara atau SBN. Rinciannya, untuk SBN total inflow yang masuk mencapai angka Rp 60,7 triliun ke saham. Sedangkan untuk SBN total angkanya Rp 118,9 triliun.
Selain itu, Perry mengatakan bahwa inflasi sampai pekan keempat bulan Agustus mencapai 0,15 persen secara month to month. Sedangkan secara tahunan inflasi diperkirakan mencapai 3,47 persen year on year (yoy).
Sumber:Tempo.co