Elitnews.com, Batam - Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) yang berada di Kota Batam sudah sekitar 19 tahun dan menjadi wadah kebersamaan untuk membangun solidaritas, Minggu (01/09/2019).
Ketua Harian Permasa, Bachtiar mengatakan bahwa Permasa menjadi wadah masyarakat yang berasal dari wilayah Aceh yang sekarang berada di Kota Batam.
"Sudah 19 tahun berdirinya Permasa, dengan adanya Permasa masyarakat Aceh di Kota Batam dapat meningkatkan solidaritas," ujar Bachtiar.
Bachtiar menegaskan bahwa ada kurang lebih 6000 warga Aceh yang telah tergabung dalam Permasa. "Berharap semakin banyak lagi masyarakat yang bergabung dalam wadah Permasa," kata Bachtiar.
Bachtiar menambahkan bahwa semakin banyak masyarakat Aceh yang tergabung dalam Permasa maka akan mempererat tali silatuhrahmi sesama warga Aceh yang berada di Kota Batam.
"Permasa akan tetap konsisten membantu sesama warga Aceh yang terkena musibah baik yang berada di Batam maupun yang ada di Aceh daerah asal," ungkap Bachtiar.
Menurut Bachtiar Permasa memiliki prinsip berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. "Tali silatuhrahmi harus tetap dijaga dan tetap harus terjaga sesama masyarakat perantau dari Aceh yang tersebar di Kota Batam," tutup Bachtiar. (Joni Pandiangan)
Ketua Harian Permasa, Bachtiar mengatakan bahwa Permasa menjadi wadah masyarakat yang berasal dari wilayah Aceh yang sekarang berada di Kota Batam.
"Sudah 19 tahun berdirinya Permasa, dengan adanya Permasa masyarakat Aceh di Kota Batam dapat meningkatkan solidaritas," ujar Bachtiar.
Bachtiar menegaskan bahwa ada kurang lebih 6000 warga Aceh yang telah tergabung dalam Permasa. "Berharap semakin banyak lagi masyarakat yang bergabung dalam wadah Permasa," kata Bachtiar.
Bachtiar menambahkan bahwa semakin banyak masyarakat Aceh yang tergabung dalam Permasa maka akan mempererat tali silatuhrahmi sesama warga Aceh yang berada di Kota Batam.
"Permasa akan tetap konsisten membantu sesama warga Aceh yang terkena musibah baik yang berada di Batam maupun yang ada di Aceh daerah asal," ungkap Bachtiar.
Menurut Bachtiar Permasa memiliki prinsip berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. "Tali silatuhrahmi harus tetap dijaga dan tetap harus terjaga sesama masyarakat perantau dari Aceh yang tersebar di Kota Batam," tutup Bachtiar. (Joni Pandiangan)