ElitNews.com, Jakarta - Seorang pria dibakar beberapa jam setelah pendemo Hong Kong ditembak oleh polisi dengan peluru tajam pada Senin pagi.
Kejadian bermula ketika pendemo mengganggu layanan transportasi pada pukul 7 pagi waktu setempat. Para pendemo kemudian bentrok dengan polisi yang tiba ke lokasi.
Menurut laporan CNN, 11 November 2019, Di Sai Wan Ho, di timur Pulau Hong Kong, seorang petugas polisi lalu lintas menembak seorang pendemo berusia 21 tahun dari jarak dekat.
Business Insider melaporkan, video penembakan diunggah ke Facebook pada Senin pagi oleh perusahaan media yang berbasis di Hong Kong Cupid Produser. Menurut Cupid Produser, rekaman itu disiarkan langsung ke Facebook oleh seorang reporter TV Jepang.
Pendemo itu sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Penembakan itu memicu kemarahan publik dan terjadi demonstrasi yang lebih besar.
Dalam insiden terpisah, seorang pria yang berhadapan dengan sekelompok pengunjuk rasa pro demokrasi disiram dengan cairan yang mudah terbakar dan disulut api, menurut video yang dilihat oleh CNN dan dibagikan secara luas di media sosial.
Pria disiram dan disulut api oleh pendemo Hong Kong setelah adu argumen dengan pendemo, 11 November 2019. [Mirror.co.uk]
Video itu memperlihatkan seorang pria tak dikenal dan tak bersenjata meneriakkan kata-kata kasar kepada para pengunjuk rasa sebelum mengatakan, "Kalian semua bukan orang Cina."
Menurut Mirror.co.uk, dalam video itu, para pendemo anti-pemerintah memberi tahu pria itu untuk kembali ke Cina daratan dan pria membalas, "kalian semua bukan orang Cina".
Pria itu, yang kepalanya berlumuran darah setelah ia diduga dipukuli, disiram dengan cairan dan langsung terbakar ketika seseorang menyulut korek api ke bajunya.
Pria itu berada di rumah sakit dalam kondisi kritis, kata Otoritas Rumah Sakit Hong Kong. Satu sumber kepolisian Hong Kong mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden yang terjadi pada Senin di stasiun kereta bawah tanah Ma On Shan di New Territories.
Beberapa jalur kereta bawah tanah dihentikan dengan beberapa stasiun ditutup dan sebagian rute ditunda, menurut operator kereta bawah tanah MTR.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka terus membersihkan barikade dan membubarkan para pendemo. Setidaknya lima universitas Hong Kong telah menutup dan meliburkan kuliah pada Senin.
Sumber:Tempo.co