Elitnews.com, Batam - Ratusan pedagang pasar induk jodoh tidak digubris oleh Pemerintah Kota Batam mendatangi kantor DPRD Kota Batam untuk menyampaikan aspirasinya, Kamis (07/11/2019).
Ratusan pedagang pasar induk yang merasa kecewa tidak ditemui oleh seorangpun pejabat teras Pemerintah Kota Batam memutuskan untuk mengadu langsung ke DPRD Kota Batam.
Salah seorang orator aksi, Boni Ginting mengatakan bahwa kedatangan para pedagang pasar induk untuk menyampaikan aspirasinya karena digusur oleh pemerintah kota Batam secara paksa.
"Sekarang kami tidak ada tempat lagi berjualan untuk melakukan gelar dagangan. Kalau tidak jualan maka bagaimana keluarga kami bisa makan," kata Boni.
Boni juga menyampaikan dihadapan ketua DPRD Kota Batam Nuryanto bahwa para pedagang pasar induk tidak digubris oleh pemerintah kota.
"Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad tidak berkenan menemui para pedagang pasar induk yang terdampak dari penggusuran paksa," ujar Boni.
Boni mengharapkan jajaran DPRD Kota Batam dapat membantu para pedagang pasar induk supaya bisa berdagang kembali di tempat awal kemarin. "Malam ini kontainer akan masuk dengan muatan buah puluhan ton akan dibongkar," papar Boni.
Dalam kesempatan yang sama ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batam, Nomi Sembiring kembali memohon kepada Nuryanto supaya berkenan untuk diberikan kesempatan berjualan kembali di lokasi semula hingga ada solusi yang dapat diberikan oleh Pemerintah Kota Batam.
"Sudah delapan hari tidak berjualan membuat resah akan keberlangsungan hidup keluarga para pedagang pasar induk karena tidak punya cadangan keuangan," kata Nomi.
Nomi mengatakan bahwa para pedagang setuju juga pasar induk direvitalisasi untuk menjadi lebih baik tetapi perlu perhatikan dan perhitungan nasib kami.
"Jangan terlalu memikirkan hanya kepentingan kelompok pengusaha saja pemerintah kota Batam mengesampingkan kelompok pedagang kaki lima," ujar Nomi.
Menurut ketua DPRD kota Batam Nuryanto dirinya siap untuk membantu para pedagang pasar induk yang terdampak dari penggusuran dari pemerintah kota Batam.
"Besok akan dipanggil pemerintah kota Batam untuk dapat bertemu dengan para pedagang untuk mencari solusi," ucap Cak Nur.
Nuryanto mengharapkan para pedagang pasar induk tolong bersabar supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya. (JP)
Ratusan pedagang pasar induk yang merasa kecewa tidak ditemui oleh seorangpun pejabat teras Pemerintah Kota Batam memutuskan untuk mengadu langsung ke DPRD Kota Batam.
Salah seorang orator aksi, Boni Ginting mengatakan bahwa kedatangan para pedagang pasar induk untuk menyampaikan aspirasinya karena digusur oleh pemerintah kota Batam secara paksa.
"Sekarang kami tidak ada tempat lagi berjualan untuk melakukan gelar dagangan. Kalau tidak jualan maka bagaimana keluarga kami bisa makan," kata Boni.
Boni juga menyampaikan dihadapan ketua DPRD Kota Batam Nuryanto bahwa para pedagang pasar induk tidak digubris oleh pemerintah kota.
"Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad tidak berkenan menemui para pedagang pasar induk yang terdampak dari penggusuran paksa," ujar Boni.
Boni mengharapkan jajaran DPRD Kota Batam dapat membantu para pedagang pasar induk supaya bisa berdagang kembali di tempat awal kemarin. "Malam ini kontainer akan masuk dengan muatan buah puluhan ton akan dibongkar," papar Boni.
Dalam kesempatan yang sama ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batam, Nomi Sembiring kembali memohon kepada Nuryanto supaya berkenan untuk diberikan kesempatan berjualan kembali di lokasi semula hingga ada solusi yang dapat diberikan oleh Pemerintah Kota Batam.
"Sudah delapan hari tidak berjualan membuat resah akan keberlangsungan hidup keluarga para pedagang pasar induk karena tidak punya cadangan keuangan," kata Nomi.
Nomi mengatakan bahwa para pedagang setuju juga pasar induk direvitalisasi untuk menjadi lebih baik tetapi perlu perhatikan dan perhitungan nasib kami.
"Jangan terlalu memikirkan hanya kepentingan kelompok pengusaha saja pemerintah kota Batam mengesampingkan kelompok pedagang kaki lima," ujar Nomi.
Menurut ketua DPRD kota Batam Nuryanto dirinya siap untuk membantu para pedagang pasar induk yang terdampak dari penggusuran dari pemerintah kota Batam.
"Besok akan dipanggil pemerintah kota Batam untuk dapat bertemu dengan para pedagang untuk mencari solusi," ucap Cak Nur.
Nuryanto mengharapkan para pedagang pasar induk tolong bersabar supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya. (JP)