Kepri - Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri, mengatakan, upaya pelestarian sumberdaya genetik melalui identifikasi dan karakterisasi sudah dilakukan oleh BPTP Kepri sejak tahun 2016. “Serangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan materi genetik ini dengan tujuan untuk melindungi keberadaan SDG di Kepulauan Riau khususnya dan secara umum di Indonesia, salah satu yang dilakukan adalah keberadaan tanaman durian,” kata Sugeng (13/05/2020).
Durian adalah buah yang memiliki rasa dan bau yang khas. Buah ini sangat populer di Asia Tenggara, dan mulai dikenal di belahan dunia lain. Buah durian, terutama yang memiliki kualitas baik bernilai ekonomi tinggi. Kualitas ini dilihat dari beberapa faktor seperti rasa, tekstur dan ketebalan daging, aroma, dll. Indonesia memiliki banyak jenis durian lokal yang berpotensi untuk dikembangkan. Provinsi Kepri bahkan memiliki beberapa plasma nutfah durian yang telah dikenal wisatawan dari Malaysia dan Singapura.
Plasma nutfah durian di Kepri sendiri belum terkarakterisasi dan terinventarisasi dengan baik. Tindakan karakterisasi dan inventarisasi tidak hanya bermanfaat untuk upaya perlindungan dan pelestarian plasma nutfah, tapi juga berperan penting untuk proses perbaikan atau pemuliaan varietas durian di masa depan. Oleh karena itu, sejak tahun 2016, BPTP Kepri telah melaksanakan identifikasi sumberdaya genetik (SDG) durian lokal di beberapa daerah di Kepri untuk dikarakterisasi, inventarisasi, dan didokumentasikan.
Annisa Dhienar Alifia, SP., menjelaskan pengamatan dilakukan pada berbagai parameter, seperti tinggi pohon, lingkar batang, lebar tajuk, tekstur kulit pohon, umur, jumlah buah per pohon, bentuk tajuk dan percabangan, bentuk dan warna daun, bentuk daun. Pengamatan yang dilakukan pada buah durian sendiri diantaranya meliputi warna kulit buah, bentuk buah, warna daging buah, bobot total, berat daging buah, tekstur daging buah, ukuran biji, panjang tangkai dan duri buah, tebal kulit, serta tentunya uji organoleptik untuk menilai dari sisi rasa dan aroma.
“Untuk pengamatan ini, diperlukan peralatan seperti mistar/penggaris, meteran gulung, jangka sorong, timbangan, serta color chart jika ada. Pengambilan foto dilakukan untuk mendokumentasikan kondisi tanaman dan mempermudah proses identifikasi di kemudian hari. Pemilihan pohon yang akan dijadikan objek pengamatan dilakukan dengan cara survey, eksplorasi, observasi lapang, dan wawancara dengan penduduk setempat,” ujar Dhienar Peneliti BPTP Kepri.
Pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi SDG durian lokal berjenjang dengan metode purposive sampling atau secara sengaja dengan dasar bahwa wilayah tersebut merupakan daerah sentra tanaman durian. Berdasarkan metode tersebut maka Kab. Bintan dan Kab Karimun terpilih sebagai lokasi identifkasi dan karakterisasi. Tim yang terlibat saat itu meliputi peneliti, penyuluh, teknisi dan staf pendukung BPTP Kepri, yakni Melli Fitriani, Yayu Zurriyati, Salfina Nurdin A.,Deddy Hidayat, Faisal Kurnia Harahap, Razali, dan Zuperahmanidar. Durian yang di identifikasi biasanya telah dikenal warga sekitar sebagai durian lokal unggul. Berikut merupakan hasil karakterisasi beberapa durian lokal Karimun dan Bintan yang telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP):
1. Durian Susu: berlokasi di Kab. Bintan, dengan karakter bentuk daun elip, bentuk buah bulat dengan warna kulit buah hijau cerah, dagingnya berwarna putih, biji coklat muda, dan memiliki rasa buah manis agak pahit, intensitas aroma sedang, dan tekstur yang lembut. Berat buahnya sekitar 1,35 kg dan daging buahnya 26,6 g. Satu pohon dapat memproduksi 65 buah per musim.
2. Durian Tembaga: terletak di Kab. Bintan. Dicirikan oleh bentuk daun oval, bentuk buah bulat lebar dengan warna kulit kuning kehijauan. Warna dagingnya kuning emas. Durian ini memiliki rasa yang manis dan dagingnya lembut, namun aromanya menyengat. Bobot buah berkisar 1,03 kg dan daging buahnya 13.3 g. Terdapat sekitar 75 buah per musimnya.
3. Durian Kuning: Lokasinya di Kab. Bintan. Memiliki bentuk daun elip, bentuk buah lonjong dan kulitnya berwarna coklat cerah. Warna daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak pahit dan tekstur yang lembut. Aromanya sedang. Kisaran bobot buahnya adalah 1.25 kg dengan berat daging buah 17.3 g. Sekitar 80 buah diproduksi setiap musim.
4. Durian Daun: juga terletak di Bintan. Daunnya elip dan buahnya berbentuk bulat serta berwarna kulit hijau cerah. Daging buah durian daun berwarna putih kekuningan dengan aroma tidak menyengat, memiliki rasa agak manis dan tekstur lembut. Buahnya kecil, dengan berat rata-rata 0,5 kg dan daging buahnya 19,6 g. Pohonnya dapat memproduksi hingga 400 buah per musim.
5. Durian Kucing Tidur: berasal dari Karimun. Daunnya berbentuk ovate dan buahnya tidak memiliki bentuk teratur. Warna kulit buahnya hijau muda. Dagingnya berwarna putih kekuningan dengan aroma sedang. Rasanya manis legit dan teksturnya lembut. Buahnya berbobot 0,93 kg dan berat dagingnya mencapai 56 g.Hanya terdapat satu buah saja tiap musimnya.
6. Durian Maspound: durian ini berlokasi di Kab. Karimun dengan cirri daun oblong, bentuk buah tidak beraturan dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan. Salah satu cirri khasnya adalah ujung durinya yang berwarna merah muda. Warna daging buahnya kuning emas dan kurang beraroma. Rasanya manis dan dagingnya lembut. Bobot buahnya berkisar 1,08 kg dan dagingnya memiliki berat sekitar 57,3 g. Buah yang diproduksi per musim berkisar 150 buah.
7. Durian XO: berlokasi di Kab. Karimun. Bentuk daunnya oval. Buahnya berbentuk lonjong dan berkulit buah kuning. Daging buahnya juga berwarna kuning dengan aroma sedang, rasa manis, dan tekstur lembut. Buahnya berbobot 2,2 kg dan berat dagingnya 39,1 g. Jumlah buah per musim sekitar 150 buah.
8. Durian D24: juga berlokasi di Kab. Karimun. Daunnya berbentuk oval, buah nya tidak memiliki bentuk yang teratur dan kulit buah berwarna hijau abu-abu. Daging buahnya berwarna kuning cerah dan memiliki aroma sedang. Rasanya manis dan dagingnya lebih pulen atau keras. Bobot buahnya sekitar 2,5 kg dan berat daging buahnya 41,6 g. Jumlah buah per musim sekitar 150 buah.
Dari hasil pengamatan tersebut, varietas lokal yang dianggap berpotensi adalah durian Maspound. Dengan ketebalan kulit sedang, rasa manis, tekstur daging buah lembut, warna daging buah kuning emas, ukuran buah sedang, jumlah buah per pohon cukup banyak. Karya tulis ilmiah tentang kegiatan ini telah disusun oleh Melli Fitriani, Annisa Dhienar Alifia, Salfina Nurdin A.,Yayu Zurriyati, dan Sugeng Widodo, serta telah dipresentasikan dalam seminar Pengembangan Varietas Lokal untuk Menunjang Ekonomi Masyarakat pada 17 Desember 2019. Presentasi dalam seminar diwakili oleh Kepala BPTP Kepri, Sugeng Widodo yang juga merupakan tim penyusun KTI.
Durian adalah buah yang memiliki rasa dan bau yang khas. Buah ini sangat populer di Asia Tenggara, dan mulai dikenal di belahan dunia lain. Buah durian, terutama yang memiliki kualitas baik bernilai ekonomi tinggi. Kualitas ini dilihat dari beberapa faktor seperti rasa, tekstur dan ketebalan daging, aroma, dll. Indonesia memiliki banyak jenis durian lokal yang berpotensi untuk dikembangkan. Provinsi Kepri bahkan memiliki beberapa plasma nutfah durian yang telah dikenal wisatawan dari Malaysia dan Singapura.
Plasma nutfah durian di Kepri sendiri belum terkarakterisasi dan terinventarisasi dengan baik. Tindakan karakterisasi dan inventarisasi tidak hanya bermanfaat untuk upaya perlindungan dan pelestarian plasma nutfah, tapi juga berperan penting untuk proses perbaikan atau pemuliaan varietas durian di masa depan. Oleh karena itu, sejak tahun 2016, BPTP Kepri telah melaksanakan identifikasi sumberdaya genetik (SDG) durian lokal di beberapa daerah di Kepri untuk dikarakterisasi, inventarisasi, dan didokumentasikan.
Annisa Dhienar Alifia, SP., menjelaskan pengamatan dilakukan pada berbagai parameter, seperti tinggi pohon, lingkar batang, lebar tajuk, tekstur kulit pohon, umur, jumlah buah per pohon, bentuk tajuk dan percabangan, bentuk dan warna daun, bentuk daun. Pengamatan yang dilakukan pada buah durian sendiri diantaranya meliputi warna kulit buah, bentuk buah, warna daging buah, bobot total, berat daging buah, tekstur daging buah, ukuran biji, panjang tangkai dan duri buah, tebal kulit, serta tentunya uji organoleptik untuk menilai dari sisi rasa dan aroma.
“Untuk pengamatan ini, diperlukan peralatan seperti mistar/penggaris, meteran gulung, jangka sorong, timbangan, serta color chart jika ada. Pengambilan foto dilakukan untuk mendokumentasikan kondisi tanaman dan mempermudah proses identifikasi di kemudian hari. Pemilihan pohon yang akan dijadikan objek pengamatan dilakukan dengan cara survey, eksplorasi, observasi lapang, dan wawancara dengan penduduk setempat,” ujar Dhienar Peneliti BPTP Kepri.
Pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi SDG durian lokal berjenjang dengan metode purposive sampling atau secara sengaja dengan dasar bahwa wilayah tersebut merupakan daerah sentra tanaman durian. Berdasarkan metode tersebut maka Kab. Bintan dan Kab Karimun terpilih sebagai lokasi identifkasi dan karakterisasi. Tim yang terlibat saat itu meliputi peneliti, penyuluh, teknisi dan staf pendukung BPTP Kepri, yakni Melli Fitriani, Yayu Zurriyati, Salfina Nurdin A.,Deddy Hidayat, Faisal Kurnia Harahap, Razali, dan Zuperahmanidar. Durian yang di identifikasi biasanya telah dikenal warga sekitar sebagai durian lokal unggul. Berikut merupakan hasil karakterisasi beberapa durian lokal Karimun dan Bintan yang telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP):
1. Durian Susu: berlokasi di Kab. Bintan, dengan karakter bentuk daun elip, bentuk buah bulat dengan warna kulit buah hijau cerah, dagingnya berwarna putih, biji coklat muda, dan memiliki rasa buah manis agak pahit, intensitas aroma sedang, dan tekstur yang lembut. Berat buahnya sekitar 1,35 kg dan daging buahnya 26,6 g. Satu pohon dapat memproduksi 65 buah per musim.
2. Durian Tembaga: terletak di Kab. Bintan. Dicirikan oleh bentuk daun oval, bentuk buah bulat lebar dengan warna kulit kuning kehijauan. Warna dagingnya kuning emas. Durian ini memiliki rasa yang manis dan dagingnya lembut, namun aromanya menyengat. Bobot buah berkisar 1,03 kg dan daging buahnya 13.3 g. Terdapat sekitar 75 buah per musimnya.
3. Durian Kuning: Lokasinya di Kab. Bintan. Memiliki bentuk daun elip, bentuk buah lonjong dan kulitnya berwarna coklat cerah. Warna daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak pahit dan tekstur yang lembut. Aromanya sedang. Kisaran bobot buahnya adalah 1.25 kg dengan berat daging buah 17.3 g. Sekitar 80 buah diproduksi setiap musim.
4. Durian Daun: juga terletak di Bintan. Daunnya elip dan buahnya berbentuk bulat serta berwarna kulit hijau cerah. Daging buah durian daun berwarna putih kekuningan dengan aroma tidak menyengat, memiliki rasa agak manis dan tekstur lembut. Buahnya kecil, dengan berat rata-rata 0,5 kg dan daging buahnya 19,6 g. Pohonnya dapat memproduksi hingga 400 buah per musim.
5. Durian Kucing Tidur: berasal dari Karimun. Daunnya berbentuk ovate dan buahnya tidak memiliki bentuk teratur. Warna kulit buahnya hijau muda. Dagingnya berwarna putih kekuningan dengan aroma sedang. Rasanya manis legit dan teksturnya lembut. Buahnya berbobot 0,93 kg dan berat dagingnya mencapai 56 g.Hanya terdapat satu buah saja tiap musimnya.
6. Durian Maspound: durian ini berlokasi di Kab. Karimun dengan cirri daun oblong, bentuk buah tidak beraturan dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan. Salah satu cirri khasnya adalah ujung durinya yang berwarna merah muda. Warna daging buahnya kuning emas dan kurang beraroma. Rasanya manis dan dagingnya lembut. Bobot buahnya berkisar 1,08 kg dan dagingnya memiliki berat sekitar 57,3 g. Buah yang diproduksi per musim berkisar 150 buah.
7. Durian XO: berlokasi di Kab. Karimun. Bentuk daunnya oval. Buahnya berbentuk lonjong dan berkulit buah kuning. Daging buahnya juga berwarna kuning dengan aroma sedang, rasa manis, dan tekstur lembut. Buahnya berbobot 2,2 kg dan berat dagingnya 39,1 g. Jumlah buah per musim sekitar 150 buah.
8. Durian D24: juga berlokasi di Kab. Karimun. Daunnya berbentuk oval, buah nya tidak memiliki bentuk yang teratur dan kulit buah berwarna hijau abu-abu. Daging buahnya berwarna kuning cerah dan memiliki aroma sedang. Rasanya manis dan dagingnya lebih pulen atau keras. Bobot buahnya sekitar 2,5 kg dan berat daging buahnya 41,6 g. Jumlah buah per musim sekitar 150 buah.
Dari hasil pengamatan tersebut, varietas lokal yang dianggap berpotensi adalah durian Maspound. Dengan ketebalan kulit sedang, rasa manis, tekstur daging buah lembut, warna daging buah kuning emas, ukuran buah sedang, jumlah buah per pohon cukup banyak. Karya tulis ilmiah tentang kegiatan ini telah disusun oleh Melli Fitriani, Annisa Dhienar Alifia, Salfina Nurdin A.,Yayu Zurriyati, dan Sugeng Widodo, serta telah dipresentasikan dalam seminar Pengembangan Varietas Lokal untuk Menunjang Ekonomi Masyarakat pada 17 Desember 2019. Presentasi dalam seminar diwakili oleh Kepala BPTP Kepri, Sugeng Widodo yang juga merupakan tim penyusun KTI.