PELALAWAN, ELITNEWS.COM - Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat ( RDP) antara Komisi Dua DPRD Pelalawan dengan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Pelalawan, Camat Bandar Petalangan, BPD, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Kades, Lurah serta PT Serikat Putra , Dugaan Sungai Kerumutan tercemar oleh limbah PT Serikat Putra . PT Serikat Putra tidak membantah limbahnya melimpah ke Sungai Kerumutan pada 28 Juli 2020, pada saat Rapat di Gedung DPRD , Senin (10/08/2020).
RDP dipimpin wakil ketua 1 DPRD Pelalawan Syafrizal SE selaku pimpinan rapat, di dampingi Ketua Komisi Dua Abdul Nasib SE, Sunardi dan Nasaruddin Us SH MH. Saat rapat tentang kejadian beberapa hari lalu, air sungai Kerumutan berubah warna menjadi hitam dan ikan pada mati. Kejadian itu diduga akibat meluapnya kolam aplikasi limbah pabrik kelapa sawit (PKS) PT Serikat Putra. Setelah kejadian limbah PT Serikat Putra
terungkap ada kesepakatan PT Serikat Putra dengan masyarakat pada 05 Agustus 2020 untuk penyelesaian persoalan limbah. PT Serikat Putra menawarkan berbagai bantuan untuk Lurah Lubuk Keranji, Desa Sialang Godang dan Desa Sekitar.
Terungkap juga hasil tes sampel Limbah PT Serikat Putra belum kaluar dari Laboratorium Kesehatan di Pekanbaru. Perwakilan PT. Serikat Putra yang dipimpin Dedi Saragih usai rapat menghindar dari pertanyaan media begitu juga rombongannya kompak bungkam.
Para awak media mencoba konfirmadi perwakilan pimpinan perusahaan. Namun begitu para awak media mengajukan pertanyaan, tanpa sepatah katapun Dedi Saragih langsung melambaikan tangan dihadapan para wartawan sebagai isyarat menolak memberikan komentar. Langkah kakinya juga semakin melaju cepat keluar dari gedung kantor DPRD itu menuju mobil yang telah terparkir di halaman gedung parlemen tersebut.
Lebih anehnya lagi, sejumlah rombongan dari pimpinan perusahaan itu saat dicoba dikonfirmasi oleh rekan-rekan awak media, tidak ada satupun yang mau menjawab. Tampaknya Dedi Saragih dan para manajemen perusahaan PT Serikat Putra kompak bungkam terhadap wartawan. Sehingga puluhan awak media mengaku sangat kesal dan kecewa dengan pimpinan perusahaan PT Serikat Putra itu karena dinilai sangat tertutup terhadap media. Hadir juga dalam RDP itu camat Bandar Petalangan, Mukhtarius M.Pd, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, yang diwakili oleh Tohaji SP, para kepala Desa/Lurah dan puluhan perwakilan dari masyarakat Kecamatan Bandar Petalangan.
Menurut Lurah Rawang Empat Ramli SSos. "Sungai Kerumutan merupakan tempat mandi dan tempat mencuci pakaian dari sebagian banyak warga di daerah Kelurahan Rawang Empat. Namun pasca meluapnya kolam limbah PKS PT Serikat Putra beberapa hari lalu, air sungai Kerumutan telah berubah warna menjadi seperti oli kotor. Sehingga masyarakat disekitar alur sungai itu sudah tidak dapat memanfaatkan sungai tersebut untuk aktifitas seperti biasanya apa lagi untuk mencari ikan bagi masyarakat nelayan," tuturnya.
Dalam RDP tersebut juga terungkap bahwa persoalan tercemarinya sungai Kerumutan oleh limbah PKS PT. Serikat Putra, bukan hanya sekali, dua atau tiga kali saja. Kejadian air sungai Kerumutan berubah warna menjadi hitam dan ikannya pada mati, sudah musiman, kata Saharuddin salah seorang pemuka masyarakat Kelurahan Rawang Empat.
Pada pertemuan belum dapat kesimpulan. Sebab notulen rapat atau hasil musyawarah pada pertemuan itu akan disampaikan ke pimpinan tertinggi perusahaan di Medan.
Sangat disayangkan Dedi Saragih pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Serikat Putra, berusaha kabur dari hadapan wartawan ketika mau dikonfirmasi. Sikap pimpinan perusahaan itu membuat para wartawan kecewa dan kesal.
EP
RDP dipimpin wakil ketua 1 DPRD Pelalawan Syafrizal SE selaku pimpinan rapat, di dampingi Ketua Komisi Dua Abdul Nasib SE, Sunardi dan Nasaruddin Us SH MH. Saat rapat tentang kejadian beberapa hari lalu, air sungai Kerumutan berubah warna menjadi hitam dan ikan pada mati. Kejadian itu diduga akibat meluapnya kolam aplikasi limbah pabrik kelapa sawit (PKS) PT Serikat Putra. Setelah kejadian limbah PT Serikat Putra
terungkap ada kesepakatan PT Serikat Putra dengan masyarakat pada 05 Agustus 2020 untuk penyelesaian persoalan limbah. PT Serikat Putra menawarkan berbagai bantuan untuk Lurah Lubuk Keranji, Desa Sialang Godang dan Desa Sekitar.
Terungkap juga hasil tes sampel Limbah PT Serikat Putra belum kaluar dari Laboratorium Kesehatan di Pekanbaru. Perwakilan PT. Serikat Putra yang dipimpin Dedi Saragih usai rapat menghindar dari pertanyaan media begitu juga rombongannya kompak bungkam.
Para awak media mencoba konfirmadi perwakilan pimpinan perusahaan. Namun begitu para awak media mengajukan pertanyaan, tanpa sepatah katapun Dedi Saragih langsung melambaikan tangan dihadapan para wartawan sebagai isyarat menolak memberikan komentar. Langkah kakinya juga semakin melaju cepat keluar dari gedung kantor DPRD itu menuju mobil yang telah terparkir di halaman gedung parlemen tersebut.
Lebih anehnya lagi, sejumlah rombongan dari pimpinan perusahaan itu saat dicoba dikonfirmasi oleh rekan-rekan awak media, tidak ada satupun yang mau menjawab. Tampaknya Dedi Saragih dan para manajemen perusahaan PT Serikat Putra kompak bungkam terhadap wartawan. Sehingga puluhan awak media mengaku sangat kesal dan kecewa dengan pimpinan perusahaan PT Serikat Putra itu karena dinilai sangat tertutup terhadap media. Hadir juga dalam RDP itu camat Bandar Petalangan, Mukhtarius M.Pd, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, yang diwakili oleh Tohaji SP, para kepala Desa/Lurah dan puluhan perwakilan dari masyarakat Kecamatan Bandar Petalangan.
Menurut Lurah Rawang Empat Ramli SSos. "Sungai Kerumutan merupakan tempat mandi dan tempat mencuci pakaian dari sebagian banyak warga di daerah Kelurahan Rawang Empat. Namun pasca meluapnya kolam limbah PKS PT Serikat Putra beberapa hari lalu, air sungai Kerumutan telah berubah warna menjadi seperti oli kotor. Sehingga masyarakat disekitar alur sungai itu sudah tidak dapat memanfaatkan sungai tersebut untuk aktifitas seperti biasanya apa lagi untuk mencari ikan bagi masyarakat nelayan," tuturnya.
Dalam RDP tersebut juga terungkap bahwa persoalan tercemarinya sungai Kerumutan oleh limbah PKS PT. Serikat Putra, bukan hanya sekali, dua atau tiga kali saja. Kejadian air sungai Kerumutan berubah warna menjadi hitam dan ikannya pada mati, sudah musiman, kata Saharuddin salah seorang pemuka masyarakat Kelurahan Rawang Empat.
Pada pertemuan belum dapat kesimpulan. Sebab notulen rapat atau hasil musyawarah pada pertemuan itu akan disampaikan ke pimpinan tertinggi perusahaan di Medan.
Sangat disayangkan Dedi Saragih pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Serikat Putra, berusaha kabur dari hadapan wartawan ketika mau dikonfirmasi. Sikap pimpinan perusahaan itu membuat para wartawan kecewa dan kesal.
EP