PELALAWAN, ELITNEWS.COM,- KEMITRAAN melalui Program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM), dan United Nations of Environment Programme (UNEP) serta kerjasama dengan lembaga Kishugu hadir membahas upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan dengan menitik beratkan pada pola pencegahan secara kolaboratif (kluster). Dinamai konsultasi multipihak terkait karlahut Rabu (10/11/2021.
Bertempat di Auditorium Kantor Bupati Pelalawan dilakukan workshop atau konsultasi secara langsung dan virtual zoom melibatkan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Henri Antonius Manalu, SH. MH , KLHK lalu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Anis Susanti Alianti, S.Hut., M.Si, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dra. Prasinta Dewi, MAP, Kementerian Pertanian-Ir. Iswanto, MM dan Kementerian Dalam Negeri, Drs. Edi Suharmanto, M.Si secara virtual.
Hadir juga perwakilan PBB - UNEP, Johan Keit ( USA), dari KISHUGU,Carl Van Loggerenderg ( Afrika Selatan), pemerintah provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan yaitu BPBD dan DLH, perwakilan organisasi masyarakat Kalpitra, Fitra Riau, WALHI Riau dan Rel Akhlag, Asosiasi Petani, Gapki dan perusahaan yang ada di lingkup wilayah Kabupaten Pelalawan turut hadir secara langsung maupun virtual.
Dalam wokshop itu membahas dan memberikan masukan serta penguatan kebijakan untuk kelembagaan yang mendukung model pendekatan pencegahan karhutla terpadu melalui pendekatan kluster.
Program Director for Sustainable Governance Community KEMITRAAN, Hasbi Berliani menyampaikan, adanya Inisiatif penyusunan rancangan peraturan Bupati Pelalawan merupakan langkah maju mengenai pencegahan karhutla terpadu berbasis kluster merupakan langkah penting bagi Pelalawan. Ini merupakan hasil yang telah dinantikan dari proses penyatuan berbagai persepsi para pihak sejak April 2021. KEMITRAAN akan terus mendukung Pemkab Pelalawan merumuskan strategi sekaligus implementasi program pencegahan karhutla terpadu berbasis kluster.
Workshop atau Konsultasi Multipihak terkait kebijakan dan kelembagaan pencegahan Kebakaran Hutan dan lahan serta uji publik rancangan Peraturan Bupati tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan terpadu berbasis kluster.
Hasbi mengatakan, program ini diharapkan dapat mengubah paradigma dari penanggulangan ke kegiatan pencegahan yang bersifat kolaboratif dan melibatkan semua pihak, seperti pemerintah daerah, Manggala Agni, TNI, Kepolisian, Relawan, swasta dan kecamatan serta desa. Strategi pencegahan dan kolaborasi sangat dibutuhkan karena kebakaran di lahan gambut sulit dipadamkan.
Workshop sekaligus uji publik Ranperbup (Rancangan Peraturan Bupati) Pelalawan tentang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu Berbasis kluster.
Bupati Pelalawan, H Zukri melalui Asisten I Setdakab Pelalawan Zulhelmi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan sangat serius memperbaiki lingkungan hidup di Pelalawan.
"Pemkab Pelalawan akan lebih fokus kepada pencegahan karhutla. Pemerintah daerah juga menggiatkan sosialisasi dan pemasangan rambu-rambu peringatan di lokasi strategis yang rawan karhutla," kata Zulhelmi.
Zulhelmi juga menambahkan, bahwa pihaknya juga melakukan berbagai inovasi dalam kegiatan pencegahan karhutla di antaranya dengan mengembangkan sumur resapan sederhana yang ramah lingkungan yang kita namai Sumur Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Akhlag), serta mulai menyusun regulasi tentang pencegahan yang kolaboratif.
Komitmen Kabupaten Pelalawan sangat serius dalam memperbaiki lingkungan hidup yang ada keseriusan kami tunjukkan dengan melakukan kerjasama dengan pihak kemitraan dan partnership dalam rangka dukungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta pengembangan program pengelolaan lahan gambut berkelanjutan.
Sementara itu Johan Keit selaku perwakilan UNEP sangat senang dapat membantu Pemerintah Indonesia melalui dukungan KEMITRAAN untuk menerapkan pendekatan kluster yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia dalam usaha pencegahan Karhutla.
Carl Van Loggerenderg Manager Kluster mengatakan ia datang ke Pelalawan untuk menularkan program kluster yang berhasil dilakukan di Negara Afrika Selatan, dalam mencegah Karhutla secara maksimal. ****